Kunci sukses dakwah Rasulullah SAW...

Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah 

Alhamdulillah, pada hari ini, hari Jum’at yang penuh barokah, marilah kita meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Marilah kita laksanakan perintah-perintah Allah dengan penuh keikhlasan, hanya mengharap ridha Allah subhanahu wa ta’ala. Mudah-mudahan seluruh amal ibadah kita selama ini senantiasa diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. 

Dalam kehidupan yang semakin hari semakin penuh fitnah ini, marilah kita senantiasa berhati-hati.Jangan sampai kita terjerumus ke dalam perbuatan dosa dan maksiat. Dimana perbuatan dosa dan maksiat itu akan mengantarkan pelakunya menuju kehinaan dunia dan akhirat. 

Kita berlindung kepada Allah, semoga kita terhindar dari adzab Allah yang pedih baik di dunia maupun di akhirat. Dan semoga kita menjadi hamba yang terbaik di sisi-Nya, yakni hamba yang paling bertaqwa, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡعِندَٱللَّهِأَتۡقَٰكُمۡ
“Sesungguhnya hamba yang yang paling mulia disisi Allah adalah hamba yang paling bertakwa” (QS. Al-Hujurat [49]:13)

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at, rahimakumullah …. 

Tersebutlah sebuah kisah pada zaman nubuwwah.Suatu hari, sebelum diharamkannya khamr, beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkumpul di sebuah kebun untuk minum khamr bersama.Di tengah keasyikan mereka itu, tiba-tiba datanglah utusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Sesungguhnya khamr telah diharamkan!Serta merta mereka pun menghentikan aktivitasnya.Bahkan, khamr yang tersisa di mulut yang hanya tinggal ditelan, mereka muntahkan pula.Gentong-gentong khamr yang masih tersisa di rumah para sahabat pun ditumpahkan, hingga lorong-lorong kota Madinah becek dengan khamr. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan ath-Thabrani dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu).

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at, yang dimuliakan Allah … 

Sebuah potret kejadian di zaman nubuwwah tersebut, menggambarkan dengan jelas kepada kita betapa tinggi tingkat kepatuhan para sahabat dengan aturan agama.Sebuah kepatuhan dan ketaatan yang tulus tanpa sedikitpun tekanan, paksaan dan ancaman.Padalah minum khamr saat itu bagi mereka adalah sebuah kegemaran dan tradisi yang mendarah daging dalam masyarakat.Kebiasaan yang sudah dilakukan beratus tahun lamanya. 

Tidak bisa dipungkiri, betapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menggoreskan prestasi keberhasilan yang tidak ada bandingnya, dalam menanamkan benih-benih ketaatan dalam jiwa para sahabat.Tidakkah terbetik dalam diri kita sebuah pertanyaan mendasar, bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya dalam rentang waktu dua puluh tiga tahun berhasil mencetak generasi unggul dalam beragama?Apa gerangan kunci sukses dakwah Rasulullah? Jawaban dari pertanyaan di atas adalah: 

Pertama; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai dakwah pada aspek akidah. Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: Sesungguhnya (surat Alqurân) yang pertama kali diturunkan adalah surat yang menceritakan tentang surga dan neraka. Tatkala saat itu orang-orang telah berbondong-bondong masuk Islam, baru turun (ayat-ayat yang menjelaskan hukum) halal dan haram. Seandainya (ayat) yang pertama kali turun adalah “Jangan kalian minum khamr (minuman keras), niscaya orang-orang akan berkata, “Selamanya kami tidak mau meninggalkan khamr”. Begitu pula jika (ayat)  yang pertama kali turun, “Jangan kalian berzina”, niscaya mereka akan berkata, “Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya”…” [HR. Bukhârî (hal. 1087 no. 4993).]. 

Al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullâh menjelaskan maksud dari perkataan Aisyah di atas. Surat atau ayat Alqurân yang pertama kali turun adalah dakwah kepada tauhid dan pemberian kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan taat; bahwa mereka akan dimasukkan ke surga. Juga ancaman bagi orang kafir; bahwa mereka akan dimasukkan ke neraka. Tatkala umat telah merasa mantap dengan hal itu, baru kemudian (ayat-ayat yang menjelaskan tentang) hukum halal dan haram diturunkan. 

 
Kaum muslimin rahimakumullah …. 

Jadi, sumber kesuksesan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah karena beliau memulai dakwahnya dengan poin yang diperintahkan Allah ta’ala sebagai titik tolak dalam berdakwah, yakni akidah.Manakala akidah itu lurus dan benar, serta menghunjam kuat dalam dada kaum muslimin, maka saat itu insyaAllah keberhasilan, kejayaan, kemenangan akan senantiasa datang menyapa mereka. Namun sebaliknyha, manakala akidah tersebut rapuh, maka akan rapuh pulalah seluruh lini kehidupan mereka.  

Carut marutnya kondisi tanah air kita tercinta saat inipun, sejatinya bersumber dari kerapuhan akidah banyak dari penduduk negeri ini. Tahukah Anda, bahwa korupsi yang merajalela saat ini bersumber dari lemahnya akidah para pelakunya? Andaikan mereka berbekal akidah yang kuat, yang membuahkan rasa takut kepada Allah dan sadar akan pengawasan Allah Ta’ala yang tidak pernah lengah apalagi tidur, niscaya mereka akan berhenti untuk berkorupsi ria, walaupun tidak diawasi oleh KPK! 

Tahukah Anda, bahwa dekandensi moral dan merebaknya pergaulan bebas di antara muda-mudi bangsa ini juga bersumber dari lemahnya akidah mereka? Andaikan mereka memiliki akidah kuat, yang membuahkan kesadaran akan adanya kehidupan lain setelah kehidupan fana ini, akan adanya hari kiamat dan akan adanya hari pembalasan amalan, niscaya mereka akan lebih berhati-hati lagi dalam bertindak.  

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at, yang dimuliakan Allah … 

Kedua ; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan dakwah dengan tahapan yang jelas dan proses yang benar. Misalnya, terkait dengan pengharaman khamr ini, setidaknya ada 3 tahapan proses dakwah yang tergambar dalam Alqur’an. 

Tahapan pertama: Penjelasan perbandingan, logika dan analogi. Menjelaskan bahwa khamr itu ada manfaat dan keburukannya (dosa), tetapi keburukannya (dosa) lebih besar. Sebagaimana firman Allah ta’ala,
 
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya"(QS. Al-Baqarah [2]: 219


Tahapan kedua: Larangan bersyarat, “Janganlah kalian shalat ketika sedang mabuk.” Sebagaimana dalam firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (QS. An-Nisa’[4]: 43

Tahapan ketiga: Larangan mutlak dengan alasan jelas. “Jauhilah khamr”. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberutunngan (QS. AL-Maidah [5]: 90

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at, yang dimuliakan Allah … 

Dakwah dengan tahapan yang jelas dan proses yang benar seperti yang dicontohkan Rasulullah, in syaa Allahakan membuat masyarakat mudah menerima dakwah. Sebaliknya, dakwah yang serampangan, tanpa koordinasi dan tergesa-gesa cenderung membuat masyarakat menjauh dari dakwah.Apalagi dakwah yang cenderung saling menyalahkan, menuduh dan mengklaim kebenaran. Semua itu akan mengakibatkan perpecahan dan cerai-berainya ummat. Maka hendaknya kita menyadari bahwa da’i bukanlah hakim yang bertugas memvonis siapa yang salah dan siapa benar.Ia adalah seorang penyeru yang mengajak, membimbing dan mengarahkan kepada jalan Allah. 

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at, yang dimuliakan Allah … 

Ketiga: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan dakwah dengan metode dan cara yang terbaik. Sebagiamana firman Allah ta’ala,

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. An-Nahl [16] : 125)

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at, yang dimuliakan Allah … 

Cara atau metode yang tepat juga bagian dari kunci sukses dakwah.Ayat di atas menerangkan tiga metode (tharîqah) dakwah atau mengemban risalah, termasuk risalah tentang seruan untuk menciptakan dan mengokohkan ukhuwah islamiyah. Ada cara yang berbeda untuk sasaran dakwah yang berbeda.  

 
Dakwah dengan hikmah, maksudnya dengan dalil (burhan) atau hujjah yang jelas (qath‘i maupun zhanni) sehingga menampakkan kebenaran dan menghilangkan kesamaran.Hujjah yang dimaksud adalah hujjah yang bersifat rasional (‘aqliyyah), yakni hujjah yang tertuju pada akal.Cara dakwah dengan hikmah ini tertuju kepada mereka yang ingin mengetahui hakikat kebenaran yang sesungguhnya, yakni mereka yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi atau sempurna, seperti para pemikir dan cendekiawan. Dalam konteks ukhuwah islamiyah, kepada mereka perlu disampaikan berbagai dalilmengenai kewajiban memelihara ukhuwah islamiyah dan keharaman perpecahan di antara sesama kaum Muslim atas nama apapun. Menghadapi orang-orang yang menolak mengirimkan bantuan untuk membantu kaum Muslim di Palestina, Afganistan atau Irak dengan dalih bahwa kita lebih baik berkonsentrasi pada urusan/kepentingan dalam negeri sendiri, misalnya, bisa ditempuh cara hikmah ini. 

Dakwah dengan maw‘izhah hasanah, yaitu peringatan yang baik yang dapat menyentuh akal dan hati (perasaan).Misalnya dengan menyampaikan aspek targhîb (memberi dorongan/pujian) dan tarhîb (memberi peringatan/celaan) ketika menyampaikan hujjah.Cara dakwah dengan maw‘izhah hasanah ini tertuju kepada masyarakat secara umum.Mereka adalah orang-orang yang taraf berpikirnya di bawah golongan yang diseru dengan hikmah, namun masih dapat berpikir dengan baik dan mempunyai fitrah dan kecenderungan yang lurus.Demikian menurut al-Baidhawi, al-Alusi, an-Nisaburi, al-Khazin, dan an-Nawawi al-Jawi. 

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at, yang dimuliakan Allah … 

Sedangkan dakwah dengan jadal (jidâl/mujâdalah) billati hiya ahsan, yaitu debat dengan cara yang paling baik. Dari segi cara penyampaian, perdebatan itu disampaikan dengan cara yang lunak dan lembut, bukan cara yang keras dan kasar. Dari segi topik, semata terfokus pada usaha mengungkap kebenaran, bukan untuk mengalahkan lawan atau menyerang pribadinya. Dari segi argumentasi, dijalankan dengan cara menghancurkan kebatilan dan membangun kebenaran. 

Cara dakwah dengan mujâdalah billati hiya ahsan ini tertuju kepada orang yang cenderung suka berdebat dan membantah, yang sudah tidak dapat lagi diseru dengan jalan hikmah dan maw‘izhah hasanah.Dalam konteks ukhuwah islamiyah, menghadapi orang/kelompok yang mudah menganggap sesat atau mengkafirkan orang/pihak lain bisa ditempuh cara ini. 

Jika kita telah menyeru manusia dengan tiga jalan tersebut, maka urusan selanjutnya terserah Allah.Memberikan hidayah bukan kuasa manusia, melainkan kuasa Allah semata. Kita hanya berkewajiban menyampaikan (balâgh); Allahlah yang akan memberikan petunjuk serta memberikan balasan, baik kepada yang mendapat hidayah maupun yang tersesat. 

Hadirin sidang shalat jumat yang dirahmati Allah,… 

Demikianlah sekilas gambaran kunci sukses dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mesti dicontoh oleh para da’i.Memulai dakwah pada aspek akidah, dengan tahapan yang jelas dan cara/metode yang terbaik.Sehingga dakwah yang benar-benar bisa mewujudkan kepatuhan, ketundukan dan ketaatan luar biasa kepada Allah.Sehingga manusia benar-benar ikhlas menerima aturan agama ini.

Oleh : Ust. Muhammad Mujari, M.T (Bidang Pendidikan dan Pesantren, PW IKADI DIY)
  


Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER