Pemandangan paling memprihatinkan yang saya lihat di bulan Ramadhan ini adalah pemandangan orang yang beranjak pergi setelah rakaat kedelapan dalam shalat tarawih, sebelum witir.
Pemandangan yang benar-benar memprihatinkan. Rasanya saya ingin berdiri lalu memegangi tangan mereka satu per satu, seperti orang yang menyelamatkan seseorang yang nyaris jatuh ke dalam lubang.
Mereka keluar karena anggapan yang keliru. Jika mereka sudah shalat witir bersama imam, maka mereka tidak boleh shalat lagi di akhir malam di rumah setelah itu. Dengan anggapan yang keliru ini, mereka menghalangi diri mereka sendiri dari pahala yang sangat besar. Karena Nabi saw bersabda:
“Siapa yang shalat (tarawih) bersama imam hingga imam beranjak pergi maka ditulis baginya pahala shalat satu malam”. (Sunan at-Tirmidzi, 806)
Baca juga : Keutamaan menjadi wanita...
Nabi saw mengajari kita bahwa Allah mengaruniai kita pahala qiyamullail satu malam penuh hingga pagi, bagi orang yang shalat bersama imam “hingga imam beranjak pergi”, yakni hingga menyempurnakan shalatnya bersama imam, baik imamnya shalat 11 rakaat atau 23 rakaat.
Jika anda meninggalkan shalat tarawih sebelum witir maka anda kehilangan kesempatan mendapatkan pahala qiyamullail semalam penuh, karena dugaanmu mungkin akan shalat dua atau empat rakaat sesudahnya di rumahmu? Perniagaan apakah ini? Kerugian apakah ini?
Baca juga : Ke surga karena rahmat Allah...
Sekiranya anda shalat bersama imam hingga witir bersama imam, kemudian anda bersemangat sesudah itu maka shalatlah! Tetapi shalatlah dua rakaat-dua rakaat tanpa melakukan witir lagi.
Oleh Dr. Muhammad Ratib an-Nabulsi.