Ramadhan dan Al-Quran...

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah.

Suatu saat, shahabat Nabi yang bernama Athiyah bin al-Aswad bertanya kepada Abdullah bin Abbas,”Sungguh ragu dalam hatiku mengenai firman Allah:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an” (Qs. al-Baqarah: 185)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi” (Qs. ad-Dukhan: 2).

اِنَّآ اَنْزَلْنهُ فِيْ لَيْلَةِ اْلقَدْرِ
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya ( Al-Qur‘an) pada malam kemuliaan” (Qs. al-Qadar: 1).

Padahal adakalanya al-Qur’an diturunkan pada bulan Syawwal, Dzulqqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, Shafar dan Rabi’? 

Maka Ibnu Abbas menjawab,”Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan, pada malam yang diberkahi, sekaligus semuanya. Kemudian diturunkan berangsur-angsur menurut kepentingannya pada tiap bulan atau hari”. 

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah.

Dari penjelasan Ibnu Abbas ini kita bisa memahami bahwa al-Qur’an diturunkan Allah subhanahu wata'ala30 juz sekaligus pada malam Lailatul-Qadar atau malam yang diberkahi di bulan Ramadhan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammenjelaskan bahwa saat itu al-Qur’an diturunkan sekaligus semuanya di sebuah tempat yang bernama Sama’ud Dun-ya (langit dunia). Sabda nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

اُنْزَلَ اْلقُرْأنَ جُمْلَةً وَاحِدَةً اِلىَ سَمَآءِ الدُّنْيَا وَكَانَ بِمَوَاقِعِ النُّجُوْمِ
“Al-Qur‘an diturunkan secara sekaligus ke langit dunia, dan hal itu adalah seperti perpindahan bintang-bintang.“(Hr. al-Hakim).

Maka benarlah firman Allah subhanahu wata'ala:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” (Qs. ad-Dukhan: 2)

Juga firman-Nya:

اِنَّآ اَنْزَلْنهُ فِيْ لَيْلَةِ اْلقَدْرِ
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya ( Al-Qur‘an) pada malam kemuliaan.” (Qs. al-Qadar: 1).

 
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah.

Setelah itu, Allah menurunkan al-Qur’an pertama kali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga di bulan Ramadhan, yaitu lima ayat pertama dari surat al-‘Alaq saat Rasulullah sedang ber-tahannuts (beribadah) di Gua Hira’. Maha Benar Allah dengan firman-Nya:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an.” (Qs. al-Baqarah : 185).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamjuga memberi penjelasan tentang turunnya ayat pertama dari al-Qur’an di bulan Ramadhan dengan sabdanya:

أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan, Taurat diturunkan pada hari keenam Ramadhan, Injil diturunkan pada tiga belas Ramadhan, dan Allah menurunkan Al-Quran pada hari kedua puluh empat Ramadhan” (Hr. Ahmad).

Setelah turunnya lima ayat pertama surat al-‘Alaq, maka berikutnya al-Qur’an turun di berbagai bulan sepanjang kenabian. Maka sebagian ayat turun pada bulan Syawwal, Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, Shafar dan Rabi’ al-Awwal dst.; sesuai dengan kehendak Allah subhanahu wata'ala
 
Abdullah bin Abbas berkata:

وَكَانَ اللهُ يَنْزِلُهُ عَلىَ رَسُوْلِهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم بَعْضَهُ فِيْ إِثْرِ بَعْضٍ
“Kemudian Allah menurunkan al-Qur’an kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam  sedikit demi sedikit.”(Qs. Al-Hakim).


Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah.

Barangkali terbersit pertanyaan di benak kita, Mengapa al-Qur’an tidak diturunkan saja sekaligus kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dipelajari dan diamalkan? Allah subhanahu wata'ala menjelaskan dalam firman-Nya:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
“Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)” (Qs. al-Furqan: 32).

Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha memberi penjelasan rahasia diturunkannya al-Qur’an secara bertahap, tidak sekaligus:
 
إِنَّمَا نَزَلَ أَوَّلَ مَا نَزَلَ مِنْهُ سُورَةٌ مِنْ الْمُفَصَّلِ، فِيهَا ذِكْرُ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ. حَتَّى إِذَا ثَابَ النَّاسُ إِلَى الْإِسْلَامِ، نَزَلَ الْحَلَالُ وَالْحَرَامُ
“Sesungguhnya yang pertama-tama kali turun darinya adalah surat al-Mufashshal yang di dalamnya disebutkan tentang surga dan neraka.Dan ketika manusia telah condong ke Islam, maka turunlah kemudian ayat-ayat tentang halal dan haram” (Hr. al-Bukhari).

وَلَوْ نَزَلَ أَوَّلَ شَيْءٍ لَا تَشْرَبُوا الْخَمْرَ لَقَالُوا لَا نَدَعُ الْخَمْرَ أَبَدًا وَلَوْ نَزَلَ لَا تَزْنُوا لَقَالُوا لَا نَدَعُ الزِّنَا أَبَدًا
“Sekiranya yang pertama kali turun adalah ayat, 'Janganlah kalian minum khamer.' Niscaya mereka akan mengatakan, 'Sekali-kali kami tidak akan bisa meninggalkan khamer selama-lamanya.' Dan sekiranya juga yang pertamakali turun adalah ayat, "Janganlah kalian berzina..' niscaya mereka akan berkomentar, 'Kami tidak akan meniggalkan zina selama-lamanya“ (Hr. al-Bukhari).

Begitulah al-Qur’an melakukan pembinaan kepada manusia secara manusiawi dan sesuai dengan fitrahnya.Al-Qur’an bukanlah buku pelajaran yang telah dicetak penuh sebanyak 30 juz, kemudian diberikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dipelajari dan diamalkan.Tetapi al-Qur’an adalah firman Allah yang mengarahkan manusia kepada jalan yang lurus secara bertahap, perlahan dan terhujam dalam hati. 

 
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata'ala.

Karena turunnya al-Qur’an di bulan Ramadhan, maka bulan Ramadhan disebut juga syahrul-Qur’an. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallampun melakukan interaksi yang lebih dengan al-Qur’an di bulan Ramadhan, langsung di bawah arahan Jibril alaihis salam. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu  menceritakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَان، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan.Beliau bertemu Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur'an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin“ (Hr. al-Bukhari).

Mengenai riwayat ini, Ibnu Rajab menuturkan: “Dalam hadis Ibnu ‘Abbas tersebut menunjukkan bahwa tadarus yang berlangsung antara beliau (Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam) dan Jibril di malam hari menunjukkan sunnahnya memperbanyak membaca Al-Quran malam hari di bulan Ramadhan. Sebab, di malam hari sudah tidak ada lagi kesibukan, semangat menguat, hati dan lisan akan saling bersepakat untuk tadabbur. 

Demikian para shahabat, salafush-shalih, tabi’in dan para ulama mengistimewakan interaksi al-Qur’an selama bulan Ramadhan. LihatlahAmirul Mukminin ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, bagaimana beliau bersama Al-Quran di bulan Ramadhan. Diriwayatkan bahwa beliau menghidupkan seluruh malamnya.Beliau membaca al-Quran di setiap rakaat shalat yang beliau kerjakan.Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahmatullah ‘alaih, bahkan di bulan berkah ini mampu mengkhatamkan Al-Quran berpuluh kali, karena beliau membacanya setiap shalat. 

‘Abdurrazzaq menceritakan, “Apabila Sufyan Ats-Tsauri menjumpai bulan Ramadhan, beliau biasa meninggalkan seluruh ibadah (sunnah) dan bergesa membaca Al-Quran.” 

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah subhanahu wata'ala.

Jangan kita lewatkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallamuntuk melakukan interaksi yang lebih banyak dengan al-Qur’an di bulan Ramadhan ini. Semoga kedekatan kita dengan al-Qur’an akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah subhanahu wata'ala. Aamiin … 

Oleh : Ust. Endri Nugraha Laksana, S.Pd.I (Ketua PW IKADI DIY)

Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER