Ramadhan untuk kemashalahatan ummat...

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Hari ini Jumat pertama di bulan Ramadhan 1439 H; adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kita karena masih diberi rahmat umur panjang bisa menjumpai ibadah puasa tahun ini. Kita sebagai umat Islam yang hidup di negeri ini merasakan anugerah yang begitu besar, dimana kita bertemu  Ramadhan dalam keadaan fisik yang sehat dan situasi yang damai. Berbeda dengan sebagian saudara-saudara seiman kita di belahan bumi lain yang tidak mampu beribadah dengan layak di bulan Ramadhan, karena konflik, perang, penjajahan dan perilaku terror ataupun diskriminasi; seperti di Ghouta, Myanmar, Suriah dan Palestina. 

Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam, karena di dalamnya terhimpun banyak kebaikan dan keutamaan.Setiap mukmin selalu menantikan kehadirannya, karena telah merasa dipanggil dengan cara yang khusus. Allah ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواْكُتِبَعَلَيْكُمُالصِّيَامُكَمَاكُتِبَعَلَىالَّذِينَمِنقَبْلِكُمْلَعَلَّكُمْتَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Qs. Al-Baqarah: 183)

Panggilan tentu saja itu akan ditunaikan dengan segenap rasa bahagia, karena akan mengantarkan diri kita meraih derajat taqwa. Lebih-lebih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa diantara keutamaannya akan menyebabkan diampuninya dosa-dosa kita. Rasulullah bersabda:

مَنْصَامَرَمَضَانَإِيمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُمَاتَقَدَّمَمِنْذَنْبِهِ
“Barang siapa yang berpuasa ramadhan dan mengharapkan pahala Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yag telah lalu” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Kebahagiaan manalagi yang bisa melebihi dari pada diampuninya dosa-dosa kita?Sebab bagi orang beriman, hal demikian adalah syaratuntuk bisa dimasukkannya kita ke surga.Maka sebagai bukti kebahagiaan itu, semestinyalah di bulan Ramadhan ini kita mengisinya dengan meningkatkan kualitas ibadah Ramadhan, semakin bersemangat dan bertekad untuk benar-benar meraih derajat taqwa tersebut.Marilah kita jadikan Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan yang terindah dan paling bermakna dari seluruh Ramadhan yang pernah kita jalani dalam kehidupan kita. 

 
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Sesungguhnya di antara nilai ketakwaan yang langsung bisa kita rasakan bersama adalah tentang hakikat puasa itu sendiri. Ketika Allah menyatakan dalam sebuah hadis qudsi, bahwa ibadah puasa adalah hanya untuk Allah subhanahu wata'ala:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ أَدَمَ لَهُ اِلَّا الصِّيَامَ فَاِنَّهُ لِيْ وَاَنَا اَجْزِي بِهِ
“Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa.sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya” (HR. al-Bukhari)

Hadis ini secara khusus mengingatkan, bahwa puasa kita yang akan menilai dan memberi balasan langsung adalah Allah subhanahu wata'ala.Artinya, kita dilatih memiliki kejujuran pada diri sendiri, dan hanya Allah saja yang mengetahui. Tidak ada orang lain yang bisa memastikan apakah seseorang benar-benar berpuasa atau berpura-pura puasa. 

Alangkah luar biasanya hakikat nilai puasa ini bila dapat diterapkan dalam kehidupan pribadi sehari-hari, kemudian dimasyarakatkan dalam skala yang lebih luas dalam kehidupan berbangsa dan negara.Saat ini kita menengarai adanya krisis multidimensional.Nilai-nilai kejujuran di tengah masyarakat terasa begitu mahalnya.Bahkan di antara para pemimpin negeri pun banyak yang tidak memberikan contoh tentang kejujuran.Betapa banyak pejabat yang tersangkut kasus KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), sehingga harus berurusan dengan hukum dan masuk penjara.Sampai-sampai,KPK  pun harus membuat jargon (hashtag): Jujur itu Hebat ! 


Padahal sifat jujur itu mestinya sebagai hal yang lumrah untuk dimiliki setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.Seharusnya menjadi hal biasa melihat pelajar dan mahasiswa jujur pada saat ujian, sehingga tidak perlu ada pengawas ruangan.Suami dan istri juga semestinya saling terbuka dan tidak ada dusta diantara mereka.Para pejabat dan pemimpin sewajarnya juga tidak menipu dan membohongi rakyat dan orang yang dipimpinnya.Apakah memang kejujuran itu sudah demikian langkanya dimiliki bangsa ini?? 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Ada satu hal lagi yang istimewa pada Ramadhan saat ini.Bulan Ramadhan tahun ini sangat strategis bagi kehidupan bangsa dan negara.Mengapa? Sebab Ramadhan tahun ini akan menghadapi momentum hajatan daerah dan nasional, berupa pilkada dan pemilu legislatif maupun pilpres tahun 2019. Oleh itu, alangkah baiknya jika kita sebagai bangsa dan umat Islam memanfaatkannya untuk bermunajat dan memohon dengan kesungguhan hati, untuk melakukan istighatsah kepada Allah subhanahu wata'ala, agar hajatan tersebut dapat aman, lancar dan berkah untuk kemaslahatan bangsa dan Negara, khususnya bagi kita umat Islam yang menjadi penduduk mayoritas di negeri ini. 

Apabila di waktu akhir-akhir ini kita merasakan banyaknya kondisi kehidupan masyarakat meresahkan, baik karena adanya ketidakpastian nasib kehidupan bangsa, karena banyaknya berita bohong dan pemutarbalikan fakta; atau gesekan antar kelompok masyarakat bahkan terorisme dan berbagai kondisi yang bisa dikatakan krisis; bahkan muncul adanya isu bahwa negeri ini bisa saja bubar pada tahun 2030… (na’udzu billahi min dzalika); maka marilah kita pergunakan bulan Ramadhan ini untuk bermunajat kepada Allah agar negeri kita jangan sampai ‘bubar’. Setidaknyakita memiliki andil untuk negeri ini, meskipun hanya dengan do’a, yang semoga didengar oleh Dzat yang Maha Mendengar lagi Mengabulkan do’a. Karena doa orang yang berpuasa akan di-ijabah oleh Allah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

ثَلَاثَةٌلَاتُرَدُّدَعْوَتُهُمْالصَّائِمُحَتَّىيُفْطِرَوَالْإِمَامُالْعَادِلُوَدَعْوَةُالْمَظْلُومِ
Ada tiga golongan yang doa mereka tidak akan ditolak oleh Allah, yaitu: doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka, imam (pemimpin) yang adil, dan doa orang yang dizalimi (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad), 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Negara yang kuat dan bersatu akan bisa tetap terwujud manakala memiliki pemimpin yang kuat dan amanah. Pemimpin yang tidak mudah didikte, atau dipengaruhi pihak luar.Pemimpin yang setia pada janji dan sumpahnya; menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Pemimpin seperti itulah yang akan terpilih yang menjadi harapan kita semua. Dan untuk terwujudnya kepemimpinan yang demikian itu kita harus meminta dengan segenap kesungguhan pada Allah subhanahu wata'aladi bulan suci ini. 


Sebagai sebuah gambaran, bagaimana dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bermunajat dengan penuh kesungguhan ketika sedang memperjuangkan eksistensi Agama Islam dan kaum muslimin pengikutnya.Pada perang Badar,  pasukan Muslim berjumlah sekitar  319 orang  sedangkan kaum musyrikin berjumlah 1000 lebih.  Perang ini penuh gengsi dan prestisius. Ketika perang berkecamuk dan mencapai puncaknya, Rasulullah mengangkat kedua tangan seraya berdoa:

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِى مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِى، اللَّهُمَّ إِنْ تَهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةُ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِى الأَرْضِ
"Ya Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim dan Ahmad)

Demikianlah, Rasulullah seperti menagih janji Rabbnya. Akhirnya, dengan doa tersebut pasukan kaum muslimin dimenangkan oleh Allah ta’ala.Kita bisa meniru lafal (redaksi) doa tersebut untuk konteks permasalahan bangsa kita saat ini, untuk banyak-banyak berdoa di bulan Ramadhan ini:

“Ya Allah, penuhilah untuk kami bangsa Indonesia dan umat Islam apa yang Kau janjikan kepada kami.Ya Allah, anugerahkan pertolongan-Mu untuk kami.Ya Allah, jika Engkau biarkan orang-orang yang berhati jahat menguasai negeri ini, maka kami khawatir akan muncul kerusakan yang besar pada negeri ini. Ya Allah, kabulkanlah doa kami.”


Oleh::Ust. Selamet Abdurrahman, S.Ag, M.Si
(Kabid Pendidikan dan Pesantren, PW IKADI DIY)



Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER