Usaha dalam Islam

Jika hati itu baik, baiklah seluruh tubuh, jika hati itu rusak, rusak pula seluruh tubuh. Maka hiasilah hati kita dengan hakekat moral yang tinggi, perasaan yang mulia, serta cara pandang yang luhur, juga dengan segala hakekat yang suci. Itu semua akan menjadikan kita mulia di mata Allah.

Masyarakat dapat berselisih karena politik dalam sebuah negeri yang kacau, suatu negeri tidak  bisa mencapai cita-citanya kecuali jika ada kesepakatan kata dan kesatuan tujuan masyarakatnya, dan mereka dapat melupakan diri mereka demi tujuan ini. “Janganlah kalian berbantah-bantahan yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan menjadi hilang kekuatan kalian.” (Al Anfal : 46).


Ketika Islam datang dan melihat bahwa usaha merupakan aktivitas kehidupan yang mulia. Ia harus dilakukan oleh setiap orang, “Apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah di muka bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kalian beruntung.” (Al Jumuah : 10). “Dia mengetahui bahwa di antara kalian akan ada orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi untuk mencari sebagian di antara karunia Allah.” (Al Muzzammil : 20). “Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizkiNya. Dan hanya kepadaNyalah kalian kembali setelah dibangkitkan.” (Al Mulk : 15).

Baca juga : Taubat...

Rasulullah SAW, pernah bersabda “ Mencari Rizki itu kewajiban setiap muslim.”. “Barangsiapa di sore hari kelelahan karena bekerja dengan tangannya sendiri, sore harinya ia memperoleh ampunan.”

Nabi juga pernah bersabda “Sesungguhnya Allah suka terhadap orang mukmin yang berkarya.”

Suatu ketika Nabi pulang dari peperangan, lalu berjabatan tangan dengan Sa’d. Beliau mendapati telapak tangan Sa’d amat kasar, lalu beliau bertanya “Mengapa” Sa’d menjawab, “Karena habis bekerja” Nabi SAW lalu bersabda “Kedua tangan ini dicintai oleh Allah dan RasulNya.”

Islam memerintahkan manusia agar berusaha serta menyukai usaha, entah usaha itu berupa pertanian ataupun perindustrian, perdagangan ataupun jasa. Keempat usaha ini disebutkan dalam Al Quran dan Sunnah.


Mengenai pertanian Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usaha kalian yang baik-baik dan sebagian dari yang telah Kami keluarkan dari bumi untuk kalian.” (Al Baqoroh : 267). “Kami hamparkan bumi itu, dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh, serta Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata.” (Qaaf : 7). “Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kalian, sebagiannya menjadi minuman  dan sebagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang padanya kalian menggembalakan ternak kalian. Dia menumbuhkan untuk kalian dengan air hujan itu tanam-tanaman : zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan.” (An Nahl : 10-11).

Tentang perindustrian Allah SWT berfirman. “Kami telah melunakkan besi untuknya. Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya. “ (Saba’: 10-11). “Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat serta berbagai manfaat bagi manusia.” (Al Hadid : 25)

Sedangkan mengenai jasa Allah SWT berfirman “Sesungguhnya orang yang paling baik untuk kamu ambil sebagai pekerja adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (Al Qashash : 26).


Inilah perantaraan-perantaraan rizki, telah berlaku Sunnatullah bahwa rizki itu datang melalui berbagai cara dan sarana. Adapun jika hanya pasrah belaka, meninggalkan kerja dan hanya menunggu-nunggu saja, ini bertolak belakang dengan Sunnatullah dan bertolak belakang dengan seruan Islam “Ikat dulu unta itu, baru kemudian bertawakallah.” Demikian sabda Rasulullah SAW “ Dan bukanlah kamu yang melempar ketika kamu melempar, akan tetapi Allah-lah yang melempar, demikian itu untuk memberikan kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik.” (Al Anfal : 17).

Demikianlah Allah mewajibkan usaha atau kerja serta mendorong manusia agar mau bekerja. Selanjutnya Allah menggariskan bahwa usaha itu tidak boleh merugikan orang lain. Jika hal itu merugikan orang lain, ia tergolong pekerjaan yang diharamkan. Islam tidak ingin merugikan seorang pun. Islam memilihkan usaha yang bermanfaat untukmu dan juga untuk orang lain, sehingga tidak muncul pertentangan, Islam menggariskan bahwa bentuk usaha itu ada dua macam ; Halal dan Haram.


Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER