Saatnya kita sadar...



“Kalian tidak akan masuk surga, hingga kalian  beriman, dan tidak beriman sampai kalian mencintai.”

Setiap kali kita memandang sejarah kehancuran bangunan ummat, kita akan mendapati bahwa faktor utama yang merusak bangunannya adalah perpecahan, perselisihan dan fanatisme madzhab yang tanpa diiringi dengan kejernihan pandangan. Bila kita sadar, keimanan akan menggerakkan hati mereka yang mati, lantas menyatukan mereka, maka bangunan Islam akan kembali berdiri dengan kokoh. Cinta dan persaudaraan adalah pangkal kekuatan dan kejayaan, sedangkan perselisihan dan perpecahan adalah pangkal kehinaan dan kerendahan.

Ada sebuah hadist dari Rasulullah SAW, bahwasanya ummat Islam akan segera bangkit dari keterpurukan dan kembali memimpin dunia hingga menjadikannya Rahmat bagi sekalian alam.

“ Masa pertama agama kalian adalah kenabian dan rahmat, lalu kerajaan dan kediktatoran, kemudian kerajaan yang menggigit.”


Dalam hadist lain :

“ Masa kenabian terjadi selama Allah menghendakinya terjadi, kemudian Allah menghapuskannya, kemudian kekhalifahan terjadi selama Allah menhendakinya terjadi, kemudian Allah menghapusnya, kemudian kerajaan diktator terjadi selama Allah menghendakinya terjadi, kemudian Allah menghapuskannya, kemudian kerajaan yang menggigit terjadi selama Allah menghendakinya terjadi, kemudian Dia menghapuskannya, kemudian kekhalifahan yang tegak di atas manhaj kenabian terjadi lagi.”

Hadist ini adalah salah satu hadist yang mampu membangun dan membangkitkan harapan pada ummat manusia akan kembalinya kejayaan Islam, sebuah hadist lain kadang kala menggambarkan keterkaitan dengan hadist lainnya, seperti perkataan Rasulullah SAW :

“Islam bermula dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana semula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.”
 

Beberapa ulama menyimpulkan hadist ini dengan kelemahan dan punahnya agama Islam, sebagian ulama memahami dan menyimpulkan bahwa kata terasing identik dengan ‘aneh’ sehingga menjadikan manusia terheran-heran lantaran adanya sebuah kelompok kecil yang mampu menguasai kerajaan Kisra dan Kaisar, Allah memberikan kekuatan kepada mereka sehingga menaklukkan berbagai negeri di timur maupun barat, yang dunia belum dan tidak akan pernah menyaksikan penaklukan semacam itu, keadaan mereka sebagaimana keadaan orang-orang salaf pendahulu mereka yang semua orang merasa heran dengan tindakan mereka. Pemahaman yang terakhir ini agak mustahil lantaran adanya sabda beliau, “ Maka sungguh beruntunglah orang-orang yang terasing.” Bagaimana pun, andaikata kita mengikuti perkiraan yang paling buruk dan meyakini bahwa agama ini dahulu bermula dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana semula, tidak ada penolong dan pembelanya, maka ada hadist lain yang menghibur kita, yaitu sabda beliau SAW


“ Sesungguhnya Allah akan membangkitkan di setiap awal seratus tahun orang yang akan memperbaharui agama ini.”

Juga firman Allah SWT, “ dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya.” (At Taubah : 32), “ dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran).” (Ali Imran : 140)

Dengan persepsi bagaimanapun seorang muslim tidak dibenarkan untuk berputus asa, karena Allah pasti menolong agamaNya selagi ada orang-orang yang membela dan memperjuangkannya, “ Janganlah kalian bersikap lemah, dan janganlah (pula) kalian bersedih hati, padahal kalianlah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kalian orang-orang yang beriman.” (Ali Imran : 139).


Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER