Problematika ummat...

Di saat kaum muslimin telah merasakan bahwa Allah telah memilih mereka untuk menunaikan risalahNya, yang ditegakkan di atas prinsip-prinsip yang tertulis dalam Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, mereka tentu merasakan adanya kekuatan baru yang bersifat spiritual, setelah sebelumnya lemah dan tidak bergairah.

Itu karena risalah mereka adalah risalah yang paling utama dan paling agung. Dengan risalah inilah ummat Islam di masa lalu telah mengalami kemajuan yang menakjubkan di masanya. Yaitu ketika mereka disibukkan dengan cara pandang yang luhur, saling bersatu dan jauh dari perpecahan.

Akan tetapi, manakala mereka berselisih mengenai dunia seta hal-hal yang sepele, serta lengah terhadap tipu daya musuh mereka dan terhadap tangan-tangan jahat yang hendak menyusup ke dalam shaf mereka, maka cangkul-cangkul penghancuran pun mulai bekerja dan mencerai beraikan mereka menjadi berbagai golongan dan kelompok. Ini menjadi penyebab pertama lahirnya keterbelakangan serta hilangnya kekuasaan mereka.

Dan yang lebih menambah kelemahan serta keterbelakangan mereka adalah kenyataan bahwa.

Baca juga : Penuhilah janjimu...

Pertama, mereka mendengarkan para tukang fitnah dari para penyeru kajahatan tanpa mencari penjelasan dan pembuktian sumber fitnah itu.

Padahal Allah SWT telah melarang hal itu melalui firmannya “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian ambil menjadi teman kepercayaan, orang-orang yang di luar kalangan kalian, Mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami) jika kalian memahaminya.” (Ali Imran : 118).
 
 
Kedua, Tidak berhati-hati dan waspada terhadap berbagai fitnah sosial maupun politik yang ada di sekitar mereka, yang didalangi oleh musuh-musuh mereka.

Padahal Allah SWT telah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, waspadalah selalu dan majulah (ke medan pertempuran) dengan berkelompok-kelompok atau majulah beramai-ramai. Dan sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kalian ditimpa musibah ia pun berkata, ‘Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka.’ Dan sungguh jika kalian memperoleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-olah belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia, ‘Wahai kiranya saya ada bersama mereka, tentu saya mendapatkan kemenangan yang besar pula’”. (An Nisa : 141).

Ketiga, banyak diantara mereka yang bersikap keliru dengan hanya bersandar kepada ayat-ayat tentang nashr (pertolongan, kemenangan).


Allah SWT berfirman “Adalah kewajiban Kami untuk memenangkan orang-orang yang beriman.” (Ar Rum : 47) “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman.” (Al Hajj : 38) “Sekali-kali Allah tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk mengalahkan orang-orang yang beriman.” (An Nisa : 141).

Sementara mereka lupa bahwa Allah SWT, sebagaimana telah menjadikan kemenangan untuk mereka, terlebih dahulu telah memerintahkan kepada mereka untuk mempersiapkan bekal dan kesiapan seoptimal mungkin.

“Persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi, dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, yang dengan persiapan itu kalian dapat menggetarkan musuh Allah dan musuh kalian.” (Al Anfal : 60).

Mereka tidak memperhatikan ragam sunnatullah yang berlaku di alam ini karena tertipu. Tertipunya mereka oleh polah diri mereka sendiri, itulah yang menyebabkan kaum muslimin secara umum mengalami kondisi seperti saat ini.


Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER