Kebiasan Emas...

Dalam hidup ini kita perlu membiasakan hal-hal yang positip, agar kehidupan kita semakin baik, berarti bagi orang lain, dan kelak di akhirat mendapat tempat yang terhormat dan terpuji di sisi Allah serta mendapatkan ridha-Nya. Di antara kebiasaan positip yang perlu kita lakukan adalah "Sembilan (9) Kebiasaan Emas", sebagai berikut: 

1. Kebiasaan Shalat. 

Shalat wajib kita laksanakan dengan berjama’ah pada waktunya, shalat sunnah rawatib yang mengiringi shalat-shalat wajib, shalat dhuha setiap pagi, dan shalat tahajud setiap malam, terutama pada sepertiga malam terakhir.

Dari Ibn Umar ra, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “Shalat berjamaah itu lebih utama dua puluh derajat daripada shalat sendirian (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata; "Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh raka'at yaitu; dua raka'at sebelum shalat Zhuhur, dua raka'at sesudahnya, dua raka'at sesudah shalat Maghrib di rumah Beliau, dua raka'at sesudah shalat 'Isya' di rumah Beliau dan dua raka'at sebelum shalat Shubuh" (Muttafaqun alaih). 

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa shalat shubuh berjamaah kemudian ia duduk sambil berdzikir keada Allah hingga matahari terbit, setelah itu itu ia shalat dua rrakaat (shalat dhuha), maka ia akan mendapatkan pahala seperti haji dan umrah. Rasulullah bersabda: sempurna, sempurna, sempurna". (HR. Al-Tirmidzi, dan al-Albani meng-hasan-kannya) 

Baca juga : Sya'ban

2. Kebiasaan berpuasa.

Di samping puasa Ramadhan, kita laksanakan puasa-puasa sunnah, seperti puasa syawal 6 hari, puasa arafah, puasa ‘asyura, puasa yaumul bith (13,14,15 setiap bulan qamariyah), puasa senin-kamis, dan puasa Nabi Daud.

Dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang berpuasa Ramadlan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa." (HR. Muslim).

Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa pada Arafah, maka beliau menjawab: "Puasa itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang." Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada hari 'Asyura`, beliau menjawab: "Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu." Kemudian beliau ditanya mengenai puasa pada hari senin, beliau menjawab: "Itu adalah hari, ketika aku dilahirkan dan aku diutus (sebagai Rasul) atau pada hari itulah wahyu diturunkan atasku."

Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Ar Rumi telah menceritakan kepada kami An Nadlr bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar Telah menceritakan kepada kami Yahya ia berkata, saya berangkat bersama Abdullah bin Yazid hingga kami menemui Abu Salamah, lalu kami mengutus seseorang kepadanya.

Kemudian ia pun keluar menemui kami, dan tepat dekat pintu rumahnya ternya ada Masjid, maka kami pun menunggu di masjid itu hingga keluar menemui kami. Lalu ia berkata, "Jika kalian mau, masuklah, namun bila kalian memilih duduk (di situ), maka duduklah." Kami menjawab, "Kami duduk di sini saja. Ceritakanlah hadits kepada kami!".

Ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Ash radliallahu 'anhuma, ia berkata; Saya biasa melakukan puasa Ad Dahr (sepanjang masa) dan membaca (mengkhatamkan) Al Qur`an setiap malam sekali. Mungkin telah disampaikan berita kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai diriku atau mungkin juga beliau yang mengutus seseorang kepadaku.


Lalu aku mendatangi beliau, maka beliau pun bertanya kepadaku: "Benarkah berita bahwa kamu berpuasa sepanjang masa dan membaca (mengkhatamkan) Al Qur`an sekali setiap malam?" saya menjawab, "Benar wahai Nabiyullah, namun tidaklah saya menginginkan dari perbuatan itu kecuali kebaikan." Beliau bersabda: "Sungguh, bagimu cukup berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya." Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sungguh saya masih kuat lebih dari itu." beliau bersabda: "Sesunguhnya isteri juga mempunyai hak atasmu, tamumu punya hak atasmu dan jasadmu juga punya hak atasmu. Karena itu, lakukanlah puasa Dawud Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab ia adalah hamba yang paling banyak beribadah." Saya bertanya, "Wahai Nabiyullah, bagaimanakah puasa Dawud itu?" beliau menjawab: "Nabi Dawud berpuasa sehari dan berbuka sehari." (HR. Muslim). 

3. Kebiasaan ber ZIS (Zakat, Infak, dan Shadaqah). 

Setiap mendapatkan penghasilan, kita sisihkan terlebih dahulu sekurang-kurangnya 2,5% untuk ZIS.

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satunya memohon: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya.' Dan satu lagi memohon: 'Ya Allah, musnahkanlah harta si bakhil.'" 

4. Kebiasaan Melaksanakan Adab Islam, seperti adab dalam keluarga, adab dalam berbicara, bergaul, berbusana, dan lain-lain. 

Dari Abu Hurairah berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hak muslim atas sesama muslim ada enam: "Jika kamu bertemu dengannya hendaknya memberi salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah, jika ia meminta nasihat maka nasihatilah, jika ia bersin lalu mengucapan; `Al Hamdulillah` maka doakanlah, jika ia sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal maka iringilah jenazahnya." (HR. Muslim) 

5. Kebiasaan Membaca Al Qur’an. 

Sedapat mungkin sebulan kita khatamkan 30 juz, atau rata-rata 1 juz perhari.

Dari Abdullah bin 'Amru bahwa dia berkata; "Wahai Rasulullah, berapa lamakah aku harus mengkhatamkan Al Qur'an?" beliau bersabda: "Dalam sebulan." Abdullah bin 'Amru berkata; "Sesungguhnya aku bisa lebih dari itu." Abu Musa (Ibnu Mutsanna) mengulang-ulang perkataan ini dan Abdullah selalu meminta dipensasi hingga beliau bersabda: "Jika demikian, bacalah al Qur'an (hingga khatam) dalam tujuh hari." Abdullah berkata; "Aku masih dapat menyelesaikannya lebih dari itu." Beliau bersabda: "Tidak akan dapat memahaminya orang yang mengkhatamkan Al Qur'an kurang dari tiga hari." (HR. Abu Dawud, dan Al-Albani men-shahih-kannya). 

6. Kebiasaan Membaca. Sehari kita alokasikan lebih dari 1 jam untuk membaca 

Penyair berkata: teman duduk yang paling baik pada segala zaman adalah kitab (buku bacaan).

7. Kebiasaan Menghadiri Pengajian, minimal sekali dalam seminggu. 

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya." 


8. Kebiasaan Tertib Berorganisasi. sehingga kita kita laksanakan dengan sungguh-sungguh. 

"Hendaklah kalian selalu bersama Jama'ah muslim. Dan janganlah kalian berpecah belah, karena setan itu selalu bersama dengan orang yang sendirian, sedangkan terhadap dua orang, ia lebih jauh. Barangsiapa yang menginginkan Al Jannah, maka hendaklah ia komitmen untuk menetapi hidup dalam Jama'ah muslim." (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, dan al-Albani men-shahihkannya).

9. Kebiasaan Berpikiran Positif dan murah senyum. 

Allah 'azza wajalla berfirman: "Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangkaan hamba-Ku terhadapa-Ku, jika ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkannya, dan jika ia berprasangka buruk maka ia akan mendapatkannya.'" (HR. Muslim).

Demikianlah 9 kebiasaan positif yang patut kita lakukan setiap harinya, walaupun mungkin sebagai manusia kita kurang sempurna, paling tidak kita senantiasa berusaha mencontoh nabiyullah Muhammad SAW.


Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER