Nikmatnya hujan...


Dalam materi yang saya sampaikan kali ini pasti yang paling senang adalah anak-anak kita. Yakni tentang hujan-hujanan....

Karena ini bukan sekadar sebuah kesenangan bermain dengan rintik dari langit yang memang sangat menyenangkan. Juga bukan sekadar penelitian ilmiah tentang manfaat hujan.

Hal sepele ini perlu dibahas karena anak-anak pasti senang hujan-hujanan Sementara para orangtua hari ini cenderung berkata: jangan, nanti sakit, nanti masuk angin, nanti demam, nanti pilek, dst...
Dengarkan kisah Anas bin Malik radhiallahu anhu berikut ini:
Anas berkata: Kami bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kehujanan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyingkap pakaiannya agar terkena air hujan. Kami bertanya: "Ya Rasulullah, mengapa kau lakukan ini?". Beliau menjawab, Karena ia baru saja datang dari Tuhan taala. (HR. Muslim)


An Nawawi menjelaskan hadits ini, “Maknanya bahwa hujan adalah rahmat, ia baru saja diciptakan Allah taala. Maka kita ambil keberkahannya. Hadits ini juga menjadi dalil bagi pernyataan sahabat-sahabat , bahwa dianjurkan saat hujan pertama untuk menyingkap  (yang bukan aurat), agar terkena hujan. (Al Minhaj)

Ibnu Rajab dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa para sahabat Nabi sengaja hujan-hujanan seperti Utsman bin Affan. Demikian juga Abdullah bin Abbas, jika hujan turun dia berkata: "Wahai Ikrimah keluarkan pelana, keluarkan ini, keluarkan itu agar terkena hujan."

Ibnu Rajab juga menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib jika sedang hujan, beliau keluar untuk hujan-hujanan. Jika hujan mengenai kepalanya, dia mengusapkan ke seluruh kepala, wajah dan badan kemudian berkata: "Keberkahan turun dari langit yang belum tersentuh tangan juga bejana"
 

Abul Abbas Al Qurthubi juga menjelaskan, “Ini yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk mencari keberkahan dengan hujan dan mencari obat. Karena Allah taala telah menamainya rahmat, diberkahi, suci, sebab kehidupan dan menjauhkan dari hukuman. Diambil dari hadits: penghormatan terhadap hujan dan tidak boleh merendahkannya.” (Al Mufhim)

Bahkan para ulama; Al Bukhari dalam Shahihnya dan Al Adab Al Mufrod, Muslim dalam Shahihnya, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro. Semuanya menuliskan bab khusus dalam kitab-kitab hadits mereka tentang anjuran hujan-hujanan.

Semoga tidak ada yang sangsi? Bahwa hujan-hujanan dianjurkan. Bahkan kita menuduh hujan yang berkah sebagai sumber malapetaka.

Kita sebagai orangtua tentu bisa mengamati kebugaran anak kita hari itu. Saat hujan turun. Kalau mereka tidak terlalu bugar kita bisa melarangnya. Tetapi kalau mereka sedang sehat dan bugar, mengapa kita larang. Tak usah khawatir.


Hujan adalah keberkahan. Adalah kesucian. Hujan adalah pengirim ketenangan. Hujan bahkan penghilang kotornya gangguan syetan. Selesai hujan-hujanan, silakan disuruh mandi, mengguyur kepalanya, minum madu, habbatus sauda dan lainnya. Agar kekhawatiran itu pergi. Dan keberkahan lah yang telah mengguyur kepala dan sekujur badan mereka.


Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER