Hakikatnya semua manusia ketika bangun tidur adalah seorang penjual diri, maka dipastikan akan untung atau rugi.
Jika kita presiden, kita jual kemampuan kepemimpinan kita. Jika kita guru, kita jual kemampuan mengajar kita. Jika kita karyawan, kita jual kemampuan kerja kita. Jika kita pedagang, kita jual kemampuan dagang kita.
Semua itu dilakukan untuk mendapatkan hasil, bisa gaji, fee, bonus dan seterusnya.
Pertanyaannya, jualan diri kita di hadapan Allah setiap hari ini untung atau rugi?
Mari kita analisa dan kita ilustrasikan begini, Allah setiap hari sudah memberi kita modal, salah satunya panca indra.
Seandainya kita kasih harga panca indra kita, mata dengan harga 100 juta, hidung dengan harga 100 juta, otak dengan harga 300 juta. Total Allah memberi modal kita 500 juta (itu baru 3 organ tubuh kita saja, masih banyak yang lain). Setiap hari Allah kasih modal kita 500 juta, kemudian Allah suruh kita jualan diri pada hari itu.
Baca juga : Hakekat bahagia...
Pertanyaannya: ”Ketika kita jualan (kerja, dagang, mengajar dll) dalam hari itu berapa rupiah yang kita dapatkan?”
Taruhlah dalam sehari kita berhasil mendapatkan penghasilan 1 juta rupiah. Kalau kita audit pada malam harinya dan Allah tagih jualan kita selama sehari, apa yang kita jawab?
Jelas : ”Allah kasih modal 500 juta, kita jualan sehari dapat 1 juta, ternyata kita rugi 499 juta”
Pertanyaannya: Bagaimana kita mengembalikan modal yang Allah kasih, jika Allah minta? Bagaimana kita menutup kerugian kita, kalau kita tidak punya apa-apa? Bagaimana kita mau beli surga, kalau tiap hari kita jualan selalu rugi?
Untuk renungan kita bersama.
Sebenarnya Allah tiap hari kasih kita modal yang sangat besar, kadang kita tidak menyadari, kadang kita masih menggunakan mata kita untuk melihat televisi dari pada untuk membaca ayat-ayat Allah, kadang kita masih menggunakan telinga kita untuk mendengar lagu dangdut dari pada mendengar ayat-ayat Allah
Baca juga : Apakah kau orang kaya...
Mari kita sadari bahwa Allah sudah kasih potensi yang sangat besar pada diri kita. Itu yang harus kita syukuri dan kita gunakan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang berpotensi mendatangkan pahala yang sangat besar pula, sehingga kita pantas dimasukkan Allah ke dalam surga karena amal kebaikan kita
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3)
Sebaik-baik jualan adalah menjual diri kita kepada Allah, dijanjikan oleh Allah pasti untung tanpa rugi sedikitpun.