Ta'rifur Rasul

Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Definisi Rasul ini menggambarkan kepada kita bagaimana manusia sebagai Rasul yang terbaik di antara manusia lainnya.

Sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lainnya. Rasul sebagai pembawa risalah yang Allah berikan kepadanya dan juga Rasul sebagai contoh dan teladan bagi aplikasi Islam di dalam kehidupan seharian. Untuk lebih jelasnya bagaimana mengenal Rasul yang menjalankan peranan pembawa risalah dan sebagai model, maka kita perlu mengenal apakah ciri-ciri Rasul tersebut.

Ciri-ciri Rasul adalah mempunyai sifat-sifat yang asas, mempunyai mukjizat, sebagai pembawa berita gembira, ada berita kenabian dan memiliki ciri kenabian, juga nampak hasil perbuatannya.

1. Ar Rasul.

Rasul adalah lelaki yang dipilih dan diutus Allah dengan risalah Islam kepada manusia. Rasul adalah manusia pilihan yang kehidupannya semenjak kecil termasuk ibu bapaknya sudah dipersiapkan untuk menghasilkan ciri-ciri kerasulannya yang terpilih dan mulia. Mengenal Rasul harus mengetahui apakah peranan dan fungsi Rasul yang dibawanya. Terdapat dua peranan Rasul yaitu membawa risalah dan sebagai model.

Rasul sebagai manusia biasa yang diberikan amanah untuk menyampaikan risalah kepada manusia.

QS.18:110, Rasul sebagai manusia biasa seperti kamu.

“Katakanlah: Sesungguhnya aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya".

QS.6:9, Rasul dalam bentuk Rajul bukan Malaikat.

” Dan kalau kami jadikan Rasul itu malaikat, tentulah kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.

Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai Rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: Ini bukan malaikat, hanya manusia seperti kami juga, jadi mereka akan tetap ragu-ragu.

QS.33:40, Muhammad saw sebagai Rasul Allah.

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

2. Hammilu Risalah.

Rasul membawa risalah kepada manusia, banyak disampaikan di dalam ayat Al-Qur’an. Tugas menyampaikan wahyu dan risalah ini adalah tugas dan amanah wajib bagi setiap Rasul. Apa saja yang Rasul terima dari Allah maka disampaikan wahyu tadi kepada manusia.

Rasul dan orang yang menyampaikan risalah Islam tidak akan takut dengan segala bentuk ancaman karena ia yakin bahwa yang dibawa dan disampaikannya adalah milik Allah yang memiliki alam semesta dan seisinya. Dengan demikian apabila kita menyampaikan pesan sang pencipta maka pencipta (Allah) akan melindungi dan menolongnya.

QS.5:67, Rasul menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari Allah.

”Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

QS.33:39, orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka tidak takut kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah saja.

” (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.

3. Qudwatu fi Tatbiq Risalah.

Dalam menjalankan dan mengamalkan Islam, tidak akan mungkin seorang manusia dapat memahami langsung apa-apa yang ada di dalam Al-Qur’an kecuali apabila dapat petunjuk dan contoh dari Nabi. Muhammad dan para Rasul lainnya mempunyai peranan dalam menjembatani pesan-pesan Allah agar dapat diaplikasikan kepada manusia.

Nabi Ibrahim AS sebagai contoh dalam menghindarkan diri dari menyembah sembahan berhala. Walaupun demikian sebagai umat Muhammad yang wajib diikuti hanya kepada Nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi dan yang sesuai dengan pendekatan bagi manusia sekarang.

QS.33:21, Muhammad (Rasul) sebagai qudwah yang baik.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

QS.60:4, Ibrahim AS sebagai ikutan dalam melaksanakan Aqidah.

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan Dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya :"Sesungguhnya Aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan Aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."


4. ‘Alamatu Risalah.

Agar memahami peranan Rasul lebih mendalam maka kita perlu mengetahui apakah ciri-ciri Rasul sebenarnya. Rasul yang membawa peranan dan amanah yang cukup berat dalam menjalankan tugasnya mempunyai beberapa keistimewaan yang dijelaskan dalam ciri-ciri Rasul itu sendiri, sifat asas, mukjizat, basyirah, nubuwah dan tsamarah.

5. Sifatul Asasiyah.

Sifat asas Rasul adalah akhlaq mulia yang terdiri dari shiddiq, tabligh, amanah dan fathanah. Sifat asas dan utama ini harus dipunyai oleh setiap Rasul dan orang yang beriman. Tanpa sifat ini maka seorang mukmin kurang mengikuti Islam yang sebenarnya bahkan dapat menggugurkan keislamannya. Misalnya sifat dasar shiddiq, Rasulullah menekankan bahwa kejujuran sebagai akhlaq yang utama, tanpa shiddiq maka akan gugur keislamannya.

Dengan kejujuran yang dimiliki walaupun ia berbuat dosa seperti mencuri, masih dapat dimaafkan apabila ia masih mempunyai sifat shiddiq. Dengan sifat asas ini maka manusia dijamin hidupnya di dunia dan di akhirat akan bahagia. Sifat asas juga bersifat universal ini sangat strategis bagi setiap mukmin dalam menjalankan Islam dan memelihara dirinya dari segala cobaan.

QS.68:4, Rasul mempunyai akhlaq yang mulia.

”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

6. Mukjizat.

Banyak mukjizat yang dibawa oleh para Rasul. Setiap Rasul membawa mukjizat yang diberi Allah berbeda-beda seperti Nabi Ibrahim yang tidak terbakar, Nabi Musa yang membelah lautan, Nabi Sulaiman dapat bercakap dengan segala makhluk, Nabi Daud yang mempunyai kekuasaan dan lainnya. Nabi Muhammad sendiri banyak mukjizat yang Allah swt berikan misalnya membelah bulan ketika disiksa oleh orang kafir, Al-Qur’an pemberitahuan awal terhadap segala peristiwa yang berlaku dan sebagainya.

Dengan mukjizat ini maka manusia semakin yakin dengan apa yang diberikan oleh para Rasul kepada manusia.

QS.54:1, Rasul membelah bulan

”Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.

QS.15:9, Al-Qur’an yang dipelihara oleh Allah.

”Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

7. Al Mubasyarat.

Ciri kerasulan adalah sudah diberitakan oleh manusia-manusia sebelumnya mengenai kedatangannya. Nabi Muhammad saw sudah diberitakan ketika zaman Nabi Isa as, bahwa akan datang seorang Rasul yang bernama Ahmad (terpuji).

QS.61:6, berita gembira yang memaklumkan kedatangan Nabi Muhammad saw.

”Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

8. An Nubuwah.


Ciri-ciri Rasul lainnya adalah adanya berita kenabian seperti membawa perintah dari Allah untuk manusia keseluruhan seperti perintah haji (pada zaman Nabi Ibrahim) dan perintah-perintah Allah di dalam Al-Qur’an (pada zaman Nabi Muhammad).

QS.22:26-27, Nabi Ibrahim disuruh oleh Allah untuk memberitahukan kepada manusia agar berhaji.

“Dan (ingatlah), ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku Ini bagi orang-orang yang thawaf, orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru yang jauh,

QS.6:19, Al-Qur’an adalah wahyu kepada Rasul dan sebagai berita kenabiannya.

“Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". dia menjadi saksi antara Aku dan kamu. Dan Al Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia Aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada Tuhan-Tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".

QS.25:30, Rasul mengajak umatnya kepada Al-Qur’an tetapi mereka meninggalkannya.

“Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

9. Ats-tsamarat.

 
Kader Nabi yaitu para sahabat adalah bukti nyata yang menjadikan perubahan-perubahan di jazirah Arab dan seluruh dunia.

QS.48:29, hasil tarbiyah dan dakwah Rasul adalah kader-kader yang tangguh.

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia, adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya.

Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER