Tiga hal yang diridhai dan yang dibenci Allah SWT...


Pada kesempatan kali ini, kami akan sampaikan sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya :

“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal bagi kalian. Dia meridhai kalian untuk menyembah-Nya, dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah. Dia pun membenci tiga hal bagi kalian, menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya, dan membuang-buang harta.” (HR. Muslim no. 1715)

Dalam hadits ini terdapat beberapa pelajaran berharga yang harus kita perhatikan.

Pelajaran pertama: 

Kita wajib mentauhidkan Allah dalam beribadah. Tauhid merupakan pondasi agama Islam. Tidak akan tegak agama ini kecuali dengan tauhid. Tauhid merupakan kewajiban yang pertama yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim. Tauhid merupakan hak Allah yang paling besar.

Rasulullah bersabda, “Wahai Muadz, tahukah kamu apa hak Allah atas hamba-hambaNya?” Muadz menjawab, “Aku berkata, ‘Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hak Allah atas mereka adalah hendaknya mereka menyembahNya dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu. Tahukah kamu apa hak para hamba atas Allah bila mereka melakukan hal itu?” Aku menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hak mereka atas Allah adalah bahwa Dia tidak mengazab mereka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
 

Pelajaran kedua: 

Kewajiban menjauhi syirik. Yaitu menyekutukan Allah dalam beribadah kepada-Nya. Syirik merupakan bentuk kezhaliman yang paling besar serta pelanggaran terhadap hak Allah.

Allah berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS:Luqman | Ayat: 13).

Allah mengancam orang yang melakukan perbuatan syirik dengan ancaman yang membuat merinding orang yang beriman karena takut. Yaitu, dosa syirik tidak akan diampuni dan kekal di dalam neraka.

Namun merupakan suatu musibah yang besar pada zaman ini, banyak orang terjerumus ke dalam perbuatan syirik. Keengganan mereka mempelajari tauhid adalah salah satu sebabnya. Sungguh merugi orang yang banyak melakukan amalan kebajikan, namun tidak diterima oleh Allah.

Mengapa? Karena ia campurkan ibadah-ibadahnya dengan perbuatan syirik. 

Allah berfirman, "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (QS:Az-Zumar | Ayat: 65).
 

Pelajaran ketiga: 

Kita wajib berpegang teguh dengan tali Allah, dan tidak boleh berpecah belah.

Allah berfirman, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS:Ali Imran | Ayat: 103).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita agar berpegang teguh dengan Alquran dan Sunnah Rasulullah. Dan Dia melarang kita dari perpecahan. 

Terlebih di zaman fitnah banyak tersebar yang menggiring manusia menuju jalan yang salah. Maka, tidak ada jalan lain untuk menangkal fitnah-fitnah tersebut kecuali dengan berpegang pada Alquran dan Sunnah Rasulullah sesuai dengan pemahaman salaf ash-shaleh.

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian.” (HR. at-Tirmidzi).

Inilah tiga hal yang apabila kita melaksanakannya, Allah akan ridha kepada kita.

Kemudian, tiga hal yang dibenci oleh Allah yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas adalah:

Pertama: Menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya.

Karena hal tersebut hanya akan menimbulkan fitnah dan permusuhan. Sehingga Allah melarang hal ini, dan memerintahkan kita agar melakukan tabayyun (mengecek kebenarannya), apabila kita mendengar sebuah berita. 

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS:Al-Hujuraat | Ayat: 6).

Bahkan Rasulullah mengancam orang yang suka memberitakan setiap apa yang ia dengar, dengan memberikan predikat pembohong. Rasulullah  bersabda, “Cukuplah seseorang dikatakan berdusta bila menceritakan segala hal yang ia dengar.” (HR. Muslim).

Kedua: banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak perlu. 

Perbuatan ini merupakan sebab hancurnya umat-umat terdahulu. Rasulullah bersabda, “Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu, para sahabat mengatakan, “Kami dan kami taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya”.

Dan begitulah seharusnya sikap seorang mukmin terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS:Al-Ahzab | Ayat: 36).

 
Ketiga: menghambur-hamburkan harta pada suatu yang tidak bermanfaat.

Harta merupakan amanah dari Allah yang akan ditanyakan pada hari kiamat. Rasulullah bersabda, Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi).

Maka seorang muslim hendaknya menggunakan hartanya untuk suatu hal yang bernilai ibadah di sisi Allah. Itulah tiga hal yang dicintai Allah dan tiga hal yang dibenci-Nya.


Luar biasanya Al-Quran...

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Secara hitungan matematika dunia, me...

ARTIKEL POPULER